3 Terapi Kesuburan Wanita untuk Program Hamil Menurut Dokter
Intinya Nih, Moms:
- Sebelum terapi kesuburan, dokter akan cek kondisi hormon, rahim, dan siklus haid.
- Pemberian obat penyubur kandungan mungkin diberikan untuk merangsang pelepasan sel telur.
- Tindakan operasi mungkin dibutuhkan, misalnya untuk membuka saluran telur yang tersumbat.
- Tindakan medis lanjutan bisa berupa inseminasi atau bayi tabung (IVF).
Terapi kesuburan wanita bisa menjadi salah satu langkah penting bagi Moms yang sedang berjuang untuk memiliki momongan.
Tak sedikit perempuan yang mengalami kendala dalam proses kehamilan karena berbagai faktor, mulai dari gangguan hormon, masalah ovulasi, hingga kondisi medis tertentu.
Untungnya, kemajuan dunia medis kini menyediakan beragam pilihan terapi untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Terapi Kesuburan Wanita untuk Program Hamil

“Sebenarnya ada banyak sekali pilihan terapi kesuburan wanita yang dapat dilakukan saat menjalani program hamil bagi pasangan yang mengalami masalah infertilitas,” jelas dr. Shanty Olivia Jasirwan, Sp. O.G, Subsp. F.E.R. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah – Pondok Indah.
Menurut dr. Shanty, penentuan teknik yang tepat harus disesuaikan dengan penyebab ketidaksuburan yang diderita.
Lebih lanjut, berikut ini beberapa jenis terapi kesuburan wanita yang dapat Moms jalani selama program hamil.
1. Terapi Obat-obatan
Terapi obat-obatan merupakan salah satu jenis terapi kesuburan wanita yang paling umum dalam program hamil.
Terutama untuk mereka yang mengalami gangguan ovulasi atau ketidakseimbangan hormon.
Melansir National Health Service, obat kesuburan yang mungkin diberikan dokter seperti:
- Clomifene
- Tamoxifen
- Metformin
Obat-obatan kesuburan ini bekerja dengan meniru atau merangsang hormon alami tubuh yang berperan dalam proses ovulasi, seperti FSH (follicle-stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone).
Beberapa jenis obat juga digunakan untuk menangani resistensi insulin, kadar prolaktin tinggi, atau PCOS yang menyebabkan ovulasi terganggu.
Meski aman, dr. Shanty menjelaskan bahwa beberapa obat-obatan yang digunakan untuk terapi kesuburan dapat menyebabkan efek samping, seperti mual, muntah, sakit kepala, dan muka memerah.
Baca Juga: 10 Sayuran untuk Program Hamil, Bisa Tingkatkan Kesuburan!
2. Terapi Bedah (Operatif)

Pilihan terapi kesuburan wanita selanjutnya yakni terapi bedah (operatif).
Ini merupakan jenis terapi kesuburan yang ditujukan untuk memperbaiki kelainan atau gangguan fisik pada organ reproduksi wanita yang menghambat proses kehamilan.
Meskipun kini lebih jarang digunakan karena keberhasilan teknologi seperti IVF (bayi tabung), tindakan operatif tetap menjadi solusi efektif pada kasus tertentu.
Melansir dari laman Mayo Clinic, berikut jenis prosedur bedah yang umum dilakukan dalam terapi kesuburan wanita:
- Laparoskopi
Prosedur invasif minimal yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil di perut untuk melihat dan memperbaiki masalah pada organ reproduksi.
Umumnya digunakan untuk menangani endometriosis, kista ovarium, perlengketan, atau sumbatan saluran tuba.
Prosedur bedah ini memiliki keuntungan waktu pemulihan lebih cepat dan risiko komplikasi lebih rendah.
- Histeroskopi
Dilakukan dengan memasukkan kamera kecil ke dalam rahim melalui vagina untuk mendeteksi dan menangani kelainan di dalam rahim, seperti polip, miom submukosa, atau septum rahim (dinding pemisah abnormal).
- Operasi Saluran Tuba (Tuboplasty)
Dilakukan jika saluran tuba falopi tersumbat atau rusak.
Operasi ini bertujuan untuk membuka, memperbaiki, atau membuat jalur baru agar sel telur dapat bertemu dengan sperma.
Namun, prosedur ini memiliki risiko kehamilan ektopik dan jarang direkomendasikan jika tingkat kerusakan tinggi.
Baca Juga: Apakah Pola Tidur Mempengaruhi Kesuburan? Ini Penjelasannya!
3. Teknologi Reproduksi Berbantu (Assisted Reproductive Technology/ART)
Teknologi reproduksi berbantu atau Assisted Reproductive Technology (ART) merupakan salah satu jenis terapi kesuburan yang digunakan ketika metode lain, seperti obat atau pembedahan, tidak membuahkan hasil.
ART mencakup serangkaian prosedur medis yang membantu terjadinya kehamilan dengan cara mengambil sel telur, membuahinya di luar tubuh, dan memasukkan embrio ke dalam rahim wanita.
Berikut beberapa jenis teknologi reproduksi berbantu yang dapat dilakukan untuk program hamil:
- Inseminasi Intrauterin (IUI)
IUI dilakukan dengan cara memasukkan sperma langsung ke dalam rahim menggunakan kateter tipis saat ovulasi.
Sperma diproses terlebih dahulu untuk memilih yang paling sehat dan bergerak cepat.
Prosedur ini umumnya digunakan pada kasus infertilitas ringan, masalah serviks, atau ketidakjelasan penyebab infertilitas.
- Fertilisasi In Vitro (IVF)
IVF adalah prosedur di mana sel telur diambil dari ovarium, dibuahi dengan sperma di laboratorium, kemudian embrio yang terbentuk dimasukkan ke rahim.
Ini adalah prosedur ART paling efektif dan digunakan ketika tuba falopi rusak, usia ibu lanjut, atau gangguan ovulasi berat.
- Donor Sel Telur atau Sperma
Jika salah satu pasangan tidak mampu memproduksi sel reproduksi yang sehat, maka dapat menggunakan donor sel telur, sperma, atau embrio.
Donasi ini dilakukan secara medis dan biasanya digabung dengan prosedur IVF.
- Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI)
ICSI adalah teknik lanjutan dari IVF, di mana satu sperma langsung disuntikkan ke dalam satu sel telur.
Ini sangat berguna untuk pria dengan jumlah sperma rendah atau pergerakan sperma lemah.
- Pembekuan Embrio dan Sel Telur (Cryopreservation)
Teknik ini memungkinkan pasangan menyimpan embrio atau sel telur untuk digunakan di masa depan, misalnya setelah terapi kanker atau jika belum siap hamil.
Baca Juga: 6 Manfaat Zat Besi untuk Program Hamil dan Kesuburan
Demikian beberapa jenis terapi kesuburan wanita yang dapat Moms lakukan selama program hamil.
Jangan lupa untuk konsultasikan dengan dokter yang berspesialisasi dalam kehamilan dan infertilitas untuk mengetahui perawatan mana yang terbaik untuk meningkatkan peluang kehamilan.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/female-infertility/diagnosis-treatment/drc-20354313
- https://www.nhs.uk/conditions/infertility/treatment/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.