02 June 2025

7 Penyebab Sakit Tenggorokan pada Anak dan Cara Mengatasinya

Virus flu jadi penyebab paling umumnya

Sakit tenggorokan pada anak merupakan salah satu keluhan yang cukup sering dialami dan bisa membuat Si Kecil merasa tidak nyaman.

Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala seperti sulit menelan, rewel, hilang nafsu makan, hingga demam ringan.

Oleh karenanya, penting bagi Moms untuk memahami apa penyebabnya agar dapat memberikan penanganan yang tepat di rumah sebelum memutuskan untuk membawa anak ke dokter.

Penyebab Sakit Tenggorokan pada Anak

Anak Sakit Flu
Foto: Anak Sakit Flu (Freepik.com/freepik)

Berikut ini penyebab anak sakit tenggorokan, antara lain:

1. Virus

Penyebab sakit tenggorokan paling sering yaitu karena virus, terutama virus flu atau influenza.

Virus ini menyerang saluran pernapasan atas dan menyebabkan peradangan ringan pada tenggorokan, sehingga anak merasa nyeri atau tidak nyaman saat menelan.

Selain sakit tenggorokan, infeksi virus juga sering disertai gejala lain seperti pilek, batuk, demam ringan, dan suara serak.

Karena disebabkan oleh virus, kondisi ini biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.

2. Bakteri

Selain karena virus, penyebab sakit tenggorokan pada anak juga bisa terjadi karena infeksi bakteri.

Melansir WebMD, bakteri paling umum yang menyebabkan sakit tenggorokan adalah Streptococcus pyogenes.

Infeksi ini dikenal sebagai strep throat dan bisa menimbulkan gejala yang lebih berat dibandingkan infeksi virus.

Anak yang mengalami strep throat biasanya mengalami demam tinggi, nyeri tenggorokan hebat, amandel membengkak dan memerah, bahkan bisa muncul bercak putih atau nanah di tenggorokan.

Selain itu, anak mungkin juga mengalami sakit kepala, mual, dan pembengkakan kelenjar di leher.

Infeksi ini perlu ditangani dengan antibiotik dari dokter untuk mencegah komplikasi dan meringankan gejala.

3. Alergi

Alergi debu, bulu hewan, atau serbuk sari bisa jadi salah satu penyebab sakit tenggorokan, melansir dari Mayo Clinic.

Ketika anak menghirup alergen tersebut, tubuhnya merespons dengan memproduksi lendir berlebih yang menetes ke belakang tenggorokan, sehingga memicu iritasi dan rasa tidak nyaman.

Reaksi ini dapat menyebabkan tenggorokan terasa gatal, kering, atau bahkan nyeri, meskipun tidak disebabkan oleh infeksi.

4. Udara yang Kering

Udara kering adalah kondisi ketika kelembapan udara sangat rendah.

Kondisi ini bisa terjadi pada saat saat musim kemarau, cuaca dingin, ruangan ber-AC terus-menerus tanpa pelembap udara (humidifier), atau pada ruangan tertutup tanpa ventilasi yang baik.

Ketika anak terlalu lama berada di lingkungan dengan udara kering, selaput lendir di tenggorokan bisa mengering, sehingga tenggorokan menjadi lebih mudah teriritasi dan terasa sakit.

Udara yang terlalu kering juga dapat menyebabkan gejala lain seperti batuk kering, hidung tersumbat, dan bibir pecah-pecah.

Untuk mencegahnya, penting menjaga kelembapan udara di sekitar anak dan memastikan mereka cukup minum agar tenggorokan tetap lembap.

5. Bernapas Melalui Mulut

Bernapas melalui hidung membantu menjaga kelembapan di mulut dan tenggorokan.

Namun, ketika anak sedang mengalami hidung tersumbat atau pilek, mungkin saja ia bernapas melalui mulutnya.

Melansir Cleveland Clinic, bernapas lewat mulut dapat menyebabkan gejala sakit tenggorokan.

Hal ini terjadi karena udara yang masuk melalui mulut tidak difilter atau dilembapkan seperti saat bernapas lewat hidung, sehingga membuat tenggorokan menjadi kering dan mudah teriritasi.

Jika kebiasaan bernapas melalui mulut ini berlangsung lama, dapat memicu rasa perih, gatal, hingga nyeri saat menelan.

6. Asap atau Polusi

Asap dan polusi udara dapat mengiritasi saluran pernapasan.

Saat anak menghirup udara yang tercemar, partikel halus dari asap kendaraan, asap rokok, atau pembakaran sampah dapat masuk ke tenggorokan dan menempel di lapisan lendir, menyebabkan peradangan ringan.

Iritasi ini membuat tenggorokan terasa gatal, kering, hingga nyeri saat menelan.

Anak juga bisa mengalami batuk kering atau merasa tidak nyaman saat berbicara.

Paparan asap dan polusi secara terus-menerus dapat memperburuk gejala, terutama pada anak yang memiliki alergi atau asma.

7. Refluks Asam Lambung

Pada umumnya, ketika kita makan, katup di antara lambung dan kerongkongan akan menutup setelah makanan masuk ke lambung.

Namun pada penderita refluks asam lambung, katup ini tidak menutup sempurna, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan dan bahkan mencapai bagian belakang tenggorokan.

Ketika asam ini mencapai tenggorokan, dapat mengiritasi jaringan tenggorokan yang sensitif.

Ini bisa menyebabkan rasa panas atau perih di tenggorokan.

Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan pada Anak

Anak Minum Air
Foto: Anak Minum Air (Pexels.com/Artem Podrez)

Sebelum membawa anak ke dokter, Moms bisa lakukan beragam Langkah Awal Ibu untuk mengatasi anak yang sakit tenggorokan berikut ini.

1. Berikan Cukup Air

Untuk menjaga tenggorokannya tetap nyaman, berikan Si Kecil cukup air agar tenggorokannya selalu lembap.

Dengan memberikan Si Kecil banyak cairan, akan membantunya terhindar dari tenggorokan kering yang menyiksa.

Selain itu, minum air yang cukup juga dapat menjag tubuh anak tetap terhidrasi dan memastikan sistem imun bekerja lebih optimal, sehingga lebih cepat pulih.

2. Berikan Minum Larutan Cap Kaki Tiga Anak

Memberikan larutan penyegar Cap Kaki Tiga Anak dapat jadi Langkah Awal Ibu selanjutnya untuk meredakan gejala sakit tenggorokan pada Si Kecil.

Cap Kaki Tiga Anak merupakan pilihan minuman pereda panas dalam pertama untuk anak di Indonesia.

Sakit tenggorokan bisa jadi salah satu gejala panas dalam pada anak.

Larutan Cap Kaki Tiga Anak dapat membantu redakan gejala panas dalam pada anak seperti sakit tenggorokan, sariawan, dan bibir pecah-pecah.

Anak yang mengalami sakit tenggorokan juga rentan mengalami peningkatan suhu tubuh.

Studi di Molecular Diversity menyebutkan bahwa Gypsum Fibrosum umum digunakan dalam pengobatan tradisional Cina untuk mengobati demam.

Dengan mengonsumsi larutan penyegar Cap Kaki Tiga Anak, sakit tenggorokan pada anak dapat cepat pulih dan badan pun menjadi lebih segar.

Apalagi, larutan penyegar Cap Kaki Tiga Anak hadir dalam pilihan rasa yang disukai anak-anak, seperti jeruk, leci, dan stroberi.

Minuman larutan penyegar Cap Kaki Tiga Anak juga telah terdaftar di BPOM, sehingga aman dikonsumsi oleh anak-anak.

Moms bisa mendapatkan produk larutan penyegar Cap Kaki Tiga Anak ini dengan mudah, termasuk membelinya melalui aplikasi Alfagift.

3. Kumur dengan Air Garam

Studi dari Journal of Complementary and Alternative Medical Research menunjukkan bahwa berkumur dengan larutan garam 3% efektif meredakan nyeri dan gejala sakit tenggorokan.

Sebagai bahan alami yang aman, larutan garam dapat menjadi alternatif perawatan yang mudah dan murah tanpa perlu penggunaan antibiotik, khususnya pada kasus sakit tenggorokan yang tidak disebabkan oleh infeksi bakteri.

Garam mampu membantu mengeluarkan lendir dari jaringan yang bengkak dan meradang.

Selain itu, garam juga dapat membantu anak untuk merasa lebih nyaman saat menelan.

Moms dapat memberikan Si Kecil air garam yang terdiri dari 1/4 hingga 1/2 sendok teh garam meja yang dilarutkan dengan segelas air hangat.

Kemudian bantu Si Kecil berkumur beberapa detik dan keluarkan.

Ulangi kumur garam ini setiap beberapa kali sehari.

4. Berikan Comfort Food

Saat Si Kecil mengalami sakit tenggorokan, Moms bisa berikan comfort food.

Comfort food seperti sup ayam hangat, bubur, atau mashed potato bisa membantu menenangkan tenggorokan yang terasa perih saat menelan.

Teksturnya yang lembut juga memudahkan Si Kecil untuk makan tanpa merasa kesakitan.

Selain memberikan rasa nyaman, comfort food hangat juga membantu menjaga asupan nutrisi anak selama masa pemulihan.

Anak yang sakit biasanya kehilangan nafsu makan, sehingga penting bagi Moms untuk menyajikan makanan favoritnya dalam bentuk yang mudah dikonsumsi.

Makanan hangat juga dapat membantu melegakan tenggorokan dan memberi rasa tenang secara emosional bagi anak yang sedang tidak enak badan.

Pastikan Moms menghindari makanan yang terlalu keras, pedas, atau asam karena bisa memperparah iritasi tenggorokan.

5. Gunakan Pelembap Udara

Cara lain untuk meredakan sakit tenggorokan pada anak adalah dengan menggunakan pelembap udara atau humidifier.

Melansir laman Medical News Today, humidifier bekerja dengan menambahkan uap air ke udara, sehingga udara yang dihirup anak menjadi lebih lembap.

Ini dapat membantu melegakan saluran pernapasan, mengurangi batuk, dan membuat tenggorokan terasa lebih nyaman.

Namun, penting bagi Moms untuk membersihkan humidifier secara rutin agar tidak menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri.

Gunakan juga air matang atau air suling untuk menghindari penyebaran partikel berbahaya ke udara.

Baca Juga: Sariawan pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Kapan Perlu ke Dokter?

Anak Periksa ke Dokter
Foto: Anak Periksa ke Dokter (Freepik.com/artphotostudio)

Jika kondisi anak tidak membaik dan ada tanda berikut ini segera bawa anak ke dokter:

  • Sakit tenggorokan tidak menunjukkan tanda membaik meski sudah istirahat dan diberi minum cukup.
  • Disertai demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius dan lebih dari 2 hari.
  • Kesulitan menelan atau menolak makan dan minum.
  • Suara anak terdengar serak parah atau hilang suara.
  • Terdapat bercak putih atau nanah di amandel.
  • Napas anak berbunyi atau sulit bernapas.
  • Anak mengeluh sakit di leher atau muncul pembengkakan kelenjar.
  • Sering kambuh atau disertai batuk kronis.

Sakit tenggorokan pada anak memang umum terjadi, namun penting bagi orang tua untuk memahami berbagai penyebabnya.

Biasanya kondisi anak dapat membaik dengan perawatan rumahan seperti istirahat, minum cukup air, dan menjaga kebersihan mulut.

Namun, jika kondisi anak semakin memburuk, segera periksakan anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

(ADV)

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544342/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3135445/
  • https://www.health.harvard.edu/blog/worry-childs-sore-throat-2018011613119
  • https://www.consumerreports.org/sore-throat/how-to-treat-a-sore-throat/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sore-throat/symptoms-causes/syc-20351635
  • https://tcmwiki.com/wiki/gypsum-fibrosum
  • https://www.frontiersin.org/journals/pharmacology/articles/10.3389/fphar.2020.582322/full
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/327156
  • https://journaljocamr.com/index.php/JOCAMR/article/view/156
  • https://health.clevelandclinic.org/sore-throat-in-the-morning
  • https://www.webmd.com/cold-and-flu/understanding-sore-throat-basics

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.

OSZAR »